Strategi Ranin Menjadi Destinasi Kopi

---

Berdiri sejak tujuh tahun lalu tepatnya Bulan April 2012, Rumah Kopi Ranin adalah salah satu pionir dari menggeliatnya coffee shop di Bogor. Di saat belum banyak yang mengenal aneka jenis kopi nusantara grade spesiality, Rumah Kopi Ranin telah merintisnya. Saat itu kiat untuk menarik orang awam mengawali minum kopi adalaha melalui program public cupping atau uji citarasa yang dilakukan secara terbuka untuk para pelanggannya.
Tidak mengherankan, kalau Rumah Kopi Ranin menjadi rujukan utama bagi penggemar kopi yang berkunjung ke Kota Hujan Bogor.

Kini di kota Bogor pertumbuhan kedai kopi luar biasa banyak jumlahnya. Per bulan Oktober ini tidak kurang dari 300 kedai kopi hadir. Sebagian tidak lagi ada di distrik kuliner utama, tapi kemunculan kedai kopi juga tumbuh di daerah perumahan. Rata rata diinisiatif oleh anak-anak muda yang merintis dan ingin merasakan bagaimana menjadi entreprenur.

Menjawab beberapa pertanyaan pelanggan yang ingin tahu kiat sebuah kedai kopi bisa bertahan lama, berikut kami ikut berbagi pengalaman kami. Salah satunya adalah bagaimana bisa terus menciptakan inovasi baru di dunia perkopian.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan kami tentang bagaimana tidak hanya tetap bertahan tetapi juga tumbuh di era informasi ini.

Pertama, kualitas kopi menjadi faktor paling utama. Untuk menjaga kualitas ini Rumah Kopi Ranin mendidik karyawannya untuk menjadi grader kopi. Mereka akan melakukan seleksi ketat pada bahan baku dan hanya kopi-kopi yang lolos dari proses evaluasi mutu yang akan mereka olah.

Kedua membangun mutual business network dengan para petani kopinya. Tanpa para petani yang merawat kebun dan melakukan pengolahan dengan benar tidak akan bisa diperoleh biji kopi yang berkualitas. Karena itu pola hubungan dengan para petani tidak boleh sekedar transaksional, tetapi dengan pola yang saling menguatkan.

Menurut Tejo Pramono, kami sering melakukan perjalanan karena harus mengunjungi para petani, salah satunya untuk program belajar bersama atas mutu citarasa. Dengan menguasai standar mutu citarasa, para petani akan mampu menghasilkan kopi yang enak.

Ketiga, mengenalkan kopi kepada para pelanggan. Caranya adalah dengan mengajak para pelanggan mencicip varian baru. Bahkan sesaat setelah di sangrai, para barista kerap melibatkan pelanggan untuk ikut serta mencicip. Cara ini membuat para pelanggan mendapatkan pengalaman otentik dalam memperoleh pengetahuan tentang kopi.

Keempat, melakukan inovasi baru dengan membangun destinasi wisata kopi Indonesia. Di saat bisnis coffee shop berjejal tumbuh di wilayah kota, Rumah Kopi Ranin justru memindah coffee shopnya dari kota ke wilayah pinggir dari kota Bogor. Menariknya tempat barunya adalah sebuah lembah dipinggir sungai yang dipadukan dengan desain kafe berkonsep khas Indonesia.

Para pelanggan tidak mendapatkan kesan mewah atau urban, sebaliknya diajak menikmati suasana yang benar-benar seperti rumah dan desa penghasil kopi.

Menurut Tejo, “Konsep ini kami rancang agar pelanggan sambil menikmati kopi bisa merasakan betapa asri dan damainya suasana Indonesia. Tentu saja di sini makin lengkap, bisa lihat pohon kopi, proses pengolahannya bahkan, ikut menyangrai sendiri.”

Kiat bisnis kopi ala Rumah Kopi Ranin, sangat menarik bukan hanya untuk bertahan. Sebaliknya makin tumbuh dengan menciptakan inovasi yang manfaat sosialnya makin luas.

 

---